Senin, 19 Oktober 2020

MATERI PERKULIAHAN 6

  Perkuliahan 6 (20 Oktober 2020)

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

20201 - Ganjil 2020/2021

Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Telematika Energi

C31040319 Keamanan Sistem Komputer

Dosen : Desi Rose Hertina ,S.T., M.Kom.

Nama : Melliyani Rosanna Daulay

NIM : 201931088

Asal Daerah : Kec. Kotanopan, Kab. Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara 


Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuhh... 

Hallo teman-teman sekalian, semoga dalam kesempatan kali ini teman-teman dalam keadaan sehat ya. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Kriptografi. Ok langsung saja kita ke pembahasannya yaa..

 

1. Pengertian Kriptografi

Secara etimologi kata kriptografi (Cryptography) berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘kryptos’ yang artinya ‘yang tersembunyi’ dan ‘graphein’ yang artinya ‘tulisan’ (Prayudi, 2005). Awal mula kriptografi dipahami sebagai ilmu tentang menyembunyikan pesan (Sadikin, 2012), tetapi seiring perkembangan zaman hingga saat ini pengertian kriptografi berkembang menjadi ilmu tentang teknik matematis yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan keamanan berupa privasi dan otentikasi (Diffie, 1976).

Kriptografi adalah ilmu mengenai teknik enkripsi dimana “naskah asli” (plaintext) diacak menggunakan suatu kunci enkripsi menjadi “naskah acak yang sulit dibaca” (ciphertext) oleh seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi. Dekripsi dengan menggunakan kunci dekripsi bisa mendapatkan kembali data asli. Probabilitas mendapat kembali naskah asli oleh seseorang yang tidak mempunyai kunci dekripsi dalam waktu yang tidak terlalu lama adalah sangat kecil.

 

2. Sejarah Kriptografi

Sejarah penulisan rahasia tertua dapat ditemukan pada peradaban Mesir kuno, yakni tahun 3000 SM. Bangsa Mesir menggunakan ukiran rahasia yang disebut dengan hieroglyphics untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang yang berhak.

Hieroglyphics merupakan sistem penulisan pada mesir kuno. Adapun penulis pada masa ini bukan orang sembarangan. Penulis hanya orang yang memiliki kedudukan tinggi. Sampai saat ini belum ada yang benar benar bisa menterjemahkan dari hieroglyphics ini.

Kemudian cryptography tertua setelah hieroglyphics adalah sejak masa yunani kuno atau sekitar tahun 400 sebelum masehi. Adapun alat yang digunakan untuk membuat kriptografi atau pesan tersembunyi pada masa itu disebut dengan scytale.

Scytale berbentuk batangan silinder yang terdiri dari kombinasi 18 huruf. Scytale adalah sebuah pita panjang yang berbahan dari daun papyrus yang dibaca dengan cara digulungkan ke sebatang silinder. Adapun membuatnya dengan menggulungkan kertas papyrus tersebut kedalam kayu yang bulat kemudian penulis rahasia akan menuliskannya di atas gulungan tersebut. Setelah itu ia akan melepaskan gulungan kayu dari kertasnya.

Lalu pada masa kerajaan romawi tepatnya ketika masa kekuasaan julius caesar. cryptography  semakin sering digunakan bahkan sebagai protokol standar keamanan dalam penulisan surat pemerintahan. Yang kemudian saat ini berkembang menjadi algoritma caesar.

Penggunaan kriptografi berkembang sampai kepada abad modern. Yaitu sampai ketika perang dunia ke 1 dan dimulainya era komputer. Penggunaan kriptografi semakin meningkat lagi karena ketakutan akan pesan pesan perang yang jatuh ke tangan musuh. Di masa ini tentu penggunaan kriptografi menjadi lebih kompleks lagi.

Jika kita lihat dari aspek historis tentang kriptografi yang telah diceritakan di atas, perkembangan kriptografi sejak pertama kali digunakan sampai dengan sekarang. Keduanya memiliki kesamaan prinsip yang sangat besar, juga tak diragukan lagi bahwa keduanya memiliki kesamaan yaitu untuk keamanan. Yaitu mengamankan pesan yang dibuat agar tidak jatuh ke tangan yang tidak berhak. Sekalipun jatuh tidak dengan mudah untuk dibaca.

Namun,cryptography klasik jika dipahami dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa pada masanya kriptografi digunakan hanya ketika berhubungan dengan pesan rahasia. Berbeda dengan saat ini bahwa kriptografi  digunakan untuk menyakinkan kerahasiaan data, kerahasiaan komunikasi atau confidentiality, kemudian untuk meyakinkan integritas data atau integrity, autentikasi dari identitas pengirim atau penerima, tanda tangan digital, non repudiation, bukti interaktif dan komputasi keamanan, serta banyak lagi.

Peradaban Islam juga menemukan kriptografi karena penguasaannya terhadap matematika, statistik, dan linguistik. Bahkan teknik kriptanalisis dipaparkan untuk pertama kalinya pada abad 9 M oleh seorang ilmuwan bernama Abu Yusuf Ya’qub ibn ‘Ishaq as-Shabbah al Kindi atau dikenal dengan Al-Kindi yang menulis kitab tentang seni memecahkan kode. Kitabnya berjudul Risalah fi Istikhraj al-Mu’amma (Manuskrip untuk memecahkan pesan-pesan Kriptografi). Terinspirasi dari perulangan huruf dalam Al-Qur’an, Al-Kindi menemukan teknik analisis frekuensi, yakni teknik untuk memecahkan ciphertext berdasarkan frekuensi kemunculan karakter pada sebuah pesan (Wirdasari, 2008).

 

3. Tujuan Kriptografi

Setiap penggunaan sesuatu pasti ada tujuannya. Begitu pula dengan penggunaan kriptografi. Disini penulis akan membahas tujuan dari penggunaan kriptografi . Ada empat tujuan dari kriptografi ini, yang dimana tujuan ini untuk mengamankan aspek keamanan informasi yaitu:

#1.Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan adalah tujuan pertama dari penggunaan cryptography . Tentu sejak awal menggunakan kriptografi  agar rahasia yang ada pada data atau pesan yang dikirimkan agar terjaga rahasianya. Hanya pengirim pesan dan penerima pesan yang mengetahui isi data atau pesan tersebut. Semakin rahasia sebuah pesan sebaiknya semakin tinggi pula tingkat kesulitan dari enkripsi yang dilakukan.

#2.Integritas Data (Integrity)

Integritas data berhubungan dengan keaslian data atau pesan yang dikirimkan. Tujuan kriptografi adalah menjamin data atau pesan yang dikirimkan masih asli atau sama dengan yang dikirim olep pengirim pesan dengan yang diterima oleh penerima pesan. Bentuk santi atau kode kriptografi hanya diketahui oleh pengirim dan penerima pesan, maka hanya pengirim dan penerima pesan yang tahu apakah pesan data tersebut asli atau tidak. Jika sandi atau kode digunakan oleh pihak lain maka jaminan pesan tersebut asli bisa diragukan. Karena bentuk dari jaminan integritas ini adalah pesan yang dikirimkan bebas dari penyisipan, penghapusan, perubahan data ke dalam bentuk yang lain. Sehingga data yang diterima benar benar sama dengan yang dikrimkan.

#3.Autentikasi (Authentication)

Autentikasi merupakan salah satu dari aspek keamanan teknologi informasi yang sangat penting. Mengapa? Karena autentikasi adalah bentuk pengenalan bahwa pesan yang dikirim benar benar dari si pengirim pesan yang kita butuhkan pesannya. Karena bisa saja seseorang mengirim pesan yang bukan dari pengirim yang kita kehendaki. Dalam kriptografi autentikasi ini  berfungsi sebagai pengenal bahwa pengirim dan pesan yang dikirim merupakan benar benar yang diinginkan. Karena seseorang bisa menyamar untuk menjadi pengirim dan mengirimkan pesan yang salah. Adapun yang diautentikasi seperti siapa pengirimnya, pesan apa yang dikirim, panjang pesan, waktu pengiriman dan lain lain. Jika suatu pesan tidak sama maka bisa dipastikan bahwa pesan terebut tidak lolos dari uji autentikasi.

#4.Non Repudiasi (Non Repudiation)

Non repudiasi adalah salah satu aspek keamanan teknologi informasi yang penting. Dimana non repudiasi adalah bentuk bukti bahwa kita melakukan sesuatu yang tersimpan jejaknya dalam bentuk digital. Non repudiasi berarti tidak ada penyangkalan. Yaitu tidak ada penyangkalan terhadap apa yang telah dilakukan. Karena sudah ada bukti yang kuat. Maka aspek ini selain sangat bermanfaat tapi juga sangat berbahaya karena jika ada seseorang yang ingin menjebak kita maka kita bisa menjadi korban dari keamanan teknologi informasi.

#5.Pertukaran Kunci (Key Exchange)

Key exchange merupakan bentuk pertukaran yang memungkinkan seseorang bisa menukarkan atau memberikan data secara aman tanpa diketahui oleh pihak ketiga. Seseorang yang memiliki kunci bisa menukar dan memiliki data atau pesan yang ada.

 

4. Kriptografi Proses

Perbedaan Enkripsi dan Deskripsi :

Grafik perbandingan

Dasar untuk perbandingan

Enkripsi

Dekripsi

Dasar

Konversi pesan yang dapat dimengerti manusia menjadi bentuk yang tidak dapat dipahami dan tidak jelas yang tidak dapat ditafsirkan.

Konversi dari pesan yang tidak dapat dipahami menjadi bentuk yang dapat dipahami yang dapat dengan mudah dipahami oleh manusia.

Proses berlangsung di

Akhir pengirim

Akhir penerima

Fungsi

Konversi plaintext menjadi ciphertext.

Konversi ciphertext menjadi plaintext.

Definisi Enkripsi

Enkripsi adalah proses di mana pengirim mengubah informasi asli ke bentuk lain dan mengirimkan pesan yang tidak dapat dipahami keluar melalui jaringan. Pengirim memerlukan algoritma enkripsi dan kunci untuk mengubah plaintext (pesan asli) menjadi ciphertext (pesan terenkripsi), juga dikenal sebagai penyandian.

Plaintext adalah data yang perlu dilindungi selama transmisi. Ciphertext adalah teks acak yang dihasilkan sebagai hasil dari algoritma enkripsi yang digunakan kunci spesifik. Ciphertext tidak dilindungi. Mengalir di saluran transmisi. Algoritme enkripsi adalah algoritma kriptografi yang memasukkan teks biasa dan kunci enkripsi dan menghasilkan ciphertext.

Dalam metode enkripsi konvensional, kunci enkripsi dan dekripsi sama dan rahasia. Metode konvensional secara luas dibagi menjadi dua kelas: Enkripsi level karakter dan Enkripsi level bit.

  • Enkripsi Tingkat Karakter - Dalam metode ini, enkripsi dilakukan pada tingkat karakter. Ada dua strategi umum untuk enkripsi level karakter yaitu substitusi dan Transposisi.
  • Enkripsi Bit-level - Dalam teknik ini, data pertama (seperti teks, grafik, audio, video, dll.) Dibagi menjadi blok-blok bit, kemudian dimodifikasi oleh pengodean / dekode, permutasi, substitusi, OR eksklusif, rotasi, dan sebagainya di.

Definisi Dekripsi

Dekripsi membalikkan proses enkripsi untuk mengubah pesan kembali ke bentuk aslinya. Penerima menggunakan algoritma dekripsi dan kunci untuk mengubah ciphertext kembali ke plaintext asli, juga dikenal sebagai penguraian.

Suatu proses matematika yang digunakan untuk dekripsi yang menghasilkan plaintext asli sebagai hasil dari setiap ciphertext dan kunci dekripsi yang dikenal dikenal sebagai algoritma Dekripsi. Proses ini adalah proses kebalikan dari algoritma enkripsi.

Kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi bisa serupa dan berbeda tergantung pada jenis cryptosystems yang digunakan (yaitu, enkripsi kunci Symmetric dan enkripsi kunci Asymmetric ).

Perbedaan Kunci Enkripsi dan Dekripsi

1.   Algoritme enkripsi menggunakan pesan (plaintext) dan kunci pada saat proses enkripsi. Di sisi lain, dalam proses dekripsi, algoritma dekripsi mengubah bentuk pesan yang diacak (yaitu, ciphertext) dengan bantuan kunci.

2.   Enkripsi terjadi di ujung pengirim sedangkan dekripsi terjadi di ujung penerima.

3.   Fungsi utama Enkripsi adalah untuk mengkonversi plaintext dalam ciphertext. Sebaliknya, dekripsi mengubah ciphertext menjadi plaintext.

 

5. Kunci pada Algoritma Kiptografi

Algoritma Kriptografi dibagi menjadi 2  :

Block Cipher

Block-cipher adalah skema algoritma sandi yang akan membagi-bagi teks terang yang akan dikirimkan dengan ukuran tertentu (disebut blok) dengan panjang t, dan setiap blok dienkripsi dengan menggunakan kunci yang sama. Pada umumnya, block-cipher memproses teks terang dengan blok yang relatif panjang lebih dari 64 bit ,  untuk mempersulit penggunaan pola-pola serangan yang ada untuk membongkar kunci. Untuk menambah kehandalan model algoritma sandi ini, dikembangkan pula beberapa tipe proses enkripsi, yaitu :

·         ECB, Electronic Code Book

·         CBC, Cipher Block Chaining

·         OFB, Output Feed Back

·         CFB, Cipher Feed Back

 

 

Stream-Cipher

Stream-cipher adalah algoritma sandi yang mengenkripsi data persatuan data, seperti bit, byte, nible atau per lima bit(saat data yang di enkripsi berupa data Boudout). Setiap mengenkripsi satu satuan data di gunakan kunci yang merupakan hasil pembangkitan dari kunci sebelum.

Dalam kriptografi, Stream cipher dan Block cipher adalah dua algoritma enkripsi / dekripsi yang termasuk dalam keluarga cipher kunci simetris. Biasanya cipher mengambil teks biasa sebagai input dan menghasilkan ciphertext sebagai output. Blok cipher mengenkripsi blok bit dengan panjang tetap menggunakan transformasi yang tidak bervariasi. Cipher stream mengenkripsi aliran bit dengan panjang yang bervariasi dan menggunakan transformasi yang berbeda pada setiap bit.

Apa perbedaan antara Stream Cipher dan Block Cipher?

Meskipun baik stream cipher dan cipher blok milik keluarga cipher enkripsi simetris, ada beberapa perbedaan utama. Blok cipher mengenkripsi blok bit panjang tetap, sementara cipher aliran menggabungkan bit teks biasa dengan pseudorandom bit stream cipher menggunakan operasi XOR. Meskipun cipher blok menggunakan transformasi yang sama, cipher stream menggunakan berbagai transformasi berdasarkan kondisi engine.

Streaming cipher biasanya mengeksekusi lebih cepat dari cipher blok. Dalam hal kompleksitas perangkat keras, stream cipher relatif kurang kompleks. Stream cipher adalah pilihan tipikal daripada cipher blok ketika teks biasa tersedia dalam jumlah yang bervariasi (misalnya koneksi wifi yang aman), karena cipher blok tidak dapat beroperasi secara langsung pada blok yang lebih pendek dari ukuran blok. Namun terkadang, perbedaan antara stream cipher dan cipher blok tidak terlalu jelas. Alasannya adalah bahwa, ketika menggunakan mode operasi tertentu, cipher blok dapat digunakan untuk bertindak sebagai stream cipher dengan memungkinkannya untuk mengenkripsi unit data terkecil yang tersedia.

 

6. Algoritma Kriptografi Hibrid

Sistem Hibrid (Hybrid systems)
Sistem ini mengggabungkan chiper simetrik dan asimetrik. Proses ini dimulai dengan negosiasi menggunakan chiper asimetrik dimana kedua belah pihak setuju dengan private key/session key yang akan dipakai. Kemudian session key digunakan dengan teknik chiper simetrik untuk mengenkripsi conversation ataupun tukar-menukar data selanjutnya. Suatu session key hanya dipakai sekali sesi. Untuk sesi selanjutnya session key harus dibuat kembali. 

Pendistribusian Key
Dalam pendistribusian suatu key dapat dilakukan dengan bermacam cara misalnya download, diberikan secara langsung dsb. Untuk mencegah pemalsuan key oleh pihak ketiga maka diperlukan adanya certificate.

Protokol pernyetujuan key
Atau disebut juga protokol pertukaran key adalah suatu sistem dimana dua pihak bernegosiasi untuk menentukan secret value. Contohnya adalah SSL (secure socket layer).

 

7. Proses Algoritma Hybrid

 Kriptografi Hibrid

Metode hibrida terdiri atas enkripsi simetris dengan satu kunci (Session Key) dan enkripsi asimetris dengan sepasang kunci (Public/Private Key).

Langkah 1 : Pengirim mengenkripsi teks dengan Session Key.

Langkah 2 : Mengenkripsi Session Key dengan Public Key.

Langkah 3 : Penerima men-decrypt Session Key dengan Private Key.

 Langkah 4 : Men-decrypt teks dengan Session Key.


8. Teknik Dasar Kiptografi

1. Subtitusi

          Pada subtitusi, kita akan mengganti sebuah karakter dengan karakter lainnya, biasanya pengubahan karakter ini ditentukan oleh pembuat pesan yang tentunya harus dimengerti oleh penerima pesan.

2. Bloking

         Pada bloking, pengguna akan membuat sebuah blok yang akan membagi plaintext ke dalam beberapa blok yang sudah dibuat oleh pengguna yang hanya dapat dimengerti oleh penerima pesan.

3. Permutasi

        Pada permutasi, pembuat pesan akan merotasikan/memutarkan karakter dalam sebuah kalimat yang telah dibuat sesuai dengan aturan. Aturan ini hanya dapat dimengerti oleh pembuat dan penerima pesan.

4. Ekspansi

        Pada ekspansi, pembuat pesan akan membuat sebuah pesan yang akan diperpanjang. Biasanya, huruf konsonan atau bilangan ganjil akan ditambahkan "-an" pada bagian belakang dan huruf paling depan pada kata itu pun dijadikan didepan "-an" tadi. Dan pada huruf vokal atau bilangan genap, bagian paling belakang akan ditambahkan "-i".

5. Pemampatan.

       Pada pemampatan, sebuah pesan akan dibagi sesuai dengan aturan pembuat pesan. Dimana setiap beberapa huruf/karakter biasanya akan diberikan sebuah batasan. Pada batasan tersebut nantinya ada karakter yang dihalangkan. Setelah dihilangkan pesan akan dimampatkan. Setelah pesan dimampatkan, pesan akan digabungkan antara pesan yang akan dimampatkan dan pesan yang hilang tadi. Biasanya pesan tersebut dihubungkan dengan tanda "&" atau "*" sebagai pembeda/kode antara pesan yang dihilangkan dan pesan yang dimampatkan.


Sekian pembahasan singkat Kiptografi dari saya, semoga dapat membantu teman - teman sekalian. Sampai jumpa dipostingan selanjutnya. 

Wasslamualaikum Warahmatullah..


Sumber:

https://astlabmatematika.wordpress.com/2018/03/17/apa-itu-kriptografi/ 

https://id.gadget-info.com/difference-between-encryption

http://andima8.blogspot.com/2017/03/teknik-dasar-kriptografi.html


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI PERKULIAHAN 13

    Perkuliahan 13 ( 24 -  27 November 2020 ) INSTITUT TEKNOLOGI PLN 20201 - Ganjil 2020/2021 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Telematika...