Minggu, 25 Oktober 2020

MATERI PERKULIAHAN 7

Perkuliahan 7 (25 Oktober 2020)

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

20201 - Ganjil 2020/2021

Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Telematika Energi

C31040319 Keamanan Sistem Komputer

Dosen : Desi Rose Hertina ,S.T., M.Kom.

Nama : Melliyani Rosanna Daulay

NIM : 201931088

Asal Daerah : Kec. Kotanopan, Kab. Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara


Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuhh... 

Hallo teman-teman sekalian, semoga dalam kesempatan kali ini teman-teman dalam keadaan sehat ya. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Steganografi dan Stegosistem. Ok langsung saja kita ke pembahasannya yaa..

STEGANOGRAFI

1. Pengertian Steganografi

Apa itu Steganografi? Steganografi atau Steganography adalah sebuah ilmu, teknik atau seni menyembunyikan sebuah pesan rahasia dengan suatu cara sehingga pesan tersebut hanya akan diketahui oleh si pengirim dan si penerima pesan rahasia tersebut. Steganografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Stegano yang berarti “tersembunyi atau menyembunyikan” dan graphy yang berarti “Tulisan, jadi Steganografi adalah tulisan atau pesan yang disembunyikan. Steganografi kebalikannya kriptografi yang menyamarkan arti dari sebuah pesan rahasia saja, tetapi tidak menyembunyikan bahwa ada sebuah pesan. Kelebihan Steganografi dibandingkan dengan Kriptografi adalah pesan-pesannya akan dibuat tidak menarik perhatian dan tidak menimbulkan kecurigaan, berbeda dengan Kriptografi yang pesannya tidak disembunyikan, walaupun pesannya sulit untuk di pecahkan akan tetapi itu akan menimbulkan kecurigaan pesan tersebut.

2. Sejarah Steganografi

Catatan tertua mengenai penggunaan steganografi tercatat pada masa Yunani kuno. Pada saat itu, penguasa Yunani, Histiaues, sedang ditawan oleh Raja Darius di Susa. Histiaeus ingin mengirim pesan rahasia kepada menantunya, Aristagoras, di Miletus. Untuk itu, Histiaeus mencukur habis rambut budaknya dan menatokan pesan rahasia yang ingin dikirim di kepala budak tersebut. Setelah rambut budak tadi tumbuh cukup lebat, barulah ia dikirim ke Miletus. Cerita lain masih juga berasal dari zaman Yunani kuno. Medium tulisan pada saat itu adalah papan yang dilapisi lilin dan tulisan ditulisi di papan tersebut. Demeratus, perlu memberitahu Sparta bahwa Xerxes bermaksud untuk menginvasi Yunani. Agar pesan yang dikirimnya tidak diketahui keberadaannya, Demeratus melapisi lagi papan tulisannya dengan lilin. Papan tulisan yang terlihat masih kosong inilah yang dikirim ke Sparta. Tinta yang tidak nampak merupakan salah satu metode yang populer dalam bidang steganografi. Bangsa Romawi telah menggunakan tinta yang tidak nampak ini untuk menulis pesan di antara baris-baris pesan yang ditulis dengan tinta biasa. Tinta yang tidak nampak ini dapat terbuat dari sari jeruk atau susu. Ketika dipanaskan, warna tinta yang tidak tampak akan menjadi gelap dan tulisannya akan menjadi dapat terbaca. Tinta yang tidak tampak ini juga digunakan dalam Perang Dunia II. Steganografi terus berkembang selama abad kelima belas dan keenam belas. Pada masa itu, banyak penulis buku yang enggan mencantumkan namanya karena takut akan kekuatan penguasa pada saat itu. Pengembangan lebih jauh lagi mengenai steganografi terjadi pada tahun 1883 dengan dipublikasikannya kriptografi militer oleh Auguste Kerckhoffs. Meskipun sebagian besar berbicara mengenai kriptografi, Kerckhoffs menjabarkan beberapa deskripsi yang patut dicatat ketika merancang sebuah sistem steganografi. Lebih jauh lagi, Les Filigranes, yang ditulis oleh Charle Briquet di tahun 1907, merupakan sebuah kamus sejarah dari watermark, salah II-4 satu wujud pengaplikasian steganografi. Dengan adanya komputer, steganografi memperoleh kemajuan yang sangat pesat. Penyembunyian pesan memasuki era baru berkat adanya computer.

Di era modern, teknik steganografi menjadi populer setelah kasus pemboman gedung WTC pada 11 September 2001 di Amerika Serikat. Pada saat itu, teroris menyembunyikan pesan-pesan kegiatan terornya dalam berbagai media yang dapat dijadikan penampung untuk menyembunyikan file seperti pada image, audio dan video. Pada peristiwa tersebut disebutkan bahwa para teroris menyembunyikan peta-peta dan foto-foto target dan juga perintah untuk aktivitas teroris di ruang chat sport, bulletin boards porno dan website lainnya.

3. Kriptografi dan Steganografi

Grafik perbandingan antara kriptografi dan steganografi :

Dasar untuk perbandingan

Steganografi

Kriptografi

Dasar

Ini dikenal sebagai tulisan penutup.

Itu berarti tulisan rahasia.

Tujuan

Komunikasi rahasia

Perlindungan data

Struktur pesan

Tidak diubah

Hanya mengubah transmisi.

Kepopuleran

Kurang populer

Lebih umum digunakan.

Bergantung pada

Kunci

Tidak ada parameter.

Prinsip keamanan yang didukung

Kerahasiaan dan otentikasi

Kerahasiaan, integritas data, otentikasi, dan non-repudiation.

Teknik

Domain spasial, transformasi domain, berbasis model, dan ad-hoc.

Transposisi, substitusi, stream cipher, blok cipher.

Diimplementasikan pada

Audio, video, gambar, teks.

Hanya di file teks.

Jenis serangan

Steganalisis

Pembacaan sandi

 

Perbedaan yang mendasar mengenai kriptografi dan steganografi adalah hasil tampilan pesan ketika sudah disisipi pesan rahasia. Pada kriptografi pesan yang sudah disisipi pesan rahasia akan sangat berbeda dengan pesan sebelum disisipi pesan rahasia. Maka bagi pihak ketiga yang melihat pesan hasil keluaran kriptografi akan curiga walaupun pihak ketiga tersebut juga tidak mengetahui maksud dari pesan tersebut.

Sedangkan pada steganografi, pesan yang sudah disisipi pesan rahasia akan tampak sama (dengan kasat mata) dengan pesan sebelum disisipi pesan rahasia (pesan rahasia tersamarkan dalam cover text). Sehingga pihak ketiga tidak tahu bahwa dibalik pesan asli (cover text) tersembunyi pesan rahasia dibaliknya.

Perbedaan Kunci Antara Steganografi dan Kriptografi

1.     Arti steganografi adalah "tulisan tertutup atau tersembunyi" sementara kriptografi menandakan "tulisan rahasia".

2.     Steganografi adalah upaya untuk mencapai komunikasi yang aman dan tidak terdeteksi. Di sisi lain, kriptografi bermaksud membuat pesan dapat dibaca hanya untuk penerima target tetapi tidak oleh orang lain melalui memperoleh bentuk pesan yang disamarkan.

3.     Dalam steganografi, struktur utama pesan tidak berubah sedangkan kriptografi memaksakan perubahan pada pesan rahasia sebelum mentransfernya melalui jaringan.

4.     Kriptografi lazim digunakan tidak seperti steganografi, yang tidak begitu akrab.

5.     Tingkat keamanan data rahasia diukur dengan panjang kunci yang membuat algoritma ini kuat dan tidak bisa dipecahkan. Sebaliknya, tidak ada yang namanya steganografi.

6.     Steganografi hanya menyediakan kerahasiaan dan otentikasi. Sebaliknya, prinsip-prinsip keamanan yang disediakan oleh kriptografi adalah kerahasiaan, integritas, otentikasi, dan non-repudiation.

7.     Domain spasial, transformasi embedding domain, dan berbasis model adalah beberapa algoritma yang digunakan dalam steganografi. Sebaliknya, kriptografi menggunakan teknik yang disebut sebagai transpositional, subtitusi, stream, dan block cipher.

8.     Steganografi dapat digunakan pada media apa saja seperti teks, audio, video dan gambar sementara kriptografi hanya diterapkan pada file teks.

9.     Rekayasa terbalik yang digunakan untuk memecahkan kode pesan dalam kriptografi dikenal sebagai analisis kriptografi. Sebaliknya, teknik yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan steganografi dikenal sebagai steganalisis.

4. Tujuan Steganografi

Tujuan dari steganografi yaitu merahasiakan atau menyembunyikan keberadaan sebuah sebuah informasi. Kebanyakan pesan disembunyikan dengan cara membuat perubahan kecil terhadap data digital lain yang isinya tidak menarik perhatian, contohnya yaitu gambar yang terlihat tidak akan berbahaya. Perubahan ini bergantung kepada kunci (sama dengan kriptografi) dan pesan untuk yang disembunyikan. Orang yang menerima gambar akan dapat menyimpulkan informasi dengan cara mengganti kunci yang sebenarnya ke dalam algoritma yang digunakan.

 

Pada steganografi cara ini sangat berguna jika digunakan pada  komputer karena banyak format yang berkas digital yang bisa dijadikan media untuk menyembunyikan pesan. Format yang digunakan di antaranya:

·                     Format image : gif, bitmap (bmp), jpeg, pcx, dll.

·                     Format audio : voc, wav, mp3, dll.

·                     Format lain : html, teks file, pdf, dll.

5. Proses Pemanfaatan Steganografi pada Teknologi Informasi

Seperti perangkat keamanan lainnya, steganografi dapat digunakan untuk berbagai macam alasan, beberapa diantaranya untuk alasan yang baik, namun dapat juga untuk alasan yang tidak baik. Untuk tujuan legitimasi dapat digunakan pengamanan seperti citra dengan watermarking dengan alasan untuk perlindungan copyright. Digital watermark (yang juga dikenal dengan fingerprinting, yang dikhususkan untuk hal-hal menyangkut copyright) sangat mirip dengan steganografi karena menggunakan metode penyembunyian dalam arsip, yang muncul sebagai bagian asli dari arsip tersebut dan tidak mudah dideteksi oleh kebanyakan orang.Steganografi juga dapat digunakan sebagai tag-notes untuk citra online.Terakhir, steganografi juga dapat digunakan untuk melakukan penyimpanan atas kerahasiaan informasi yang berharga, untuk menjaga data tersebut dari kemungkinan sabotasi, pencuri, atau dari pihak yang tidak berwenang. Sayangnya, steganografi juga dapat digunakan untuk alasan yang ilegal.

Contoh sederhana seperti ini (pake metode LSB) :

Saya mempunyai file gambar/citra gray scale (apaan gray scale ? ada yang tahu ?…monggo dijawab….) berukuran (tinggi x lebar) 100 x 100 piksel sehingga total piksel 10.000 piksel. Nah, setiap piksel direpresentasikan dengan 8 bit biner (256 desimal) sehingga nilai intensitas gray scale antara 0 (hitam) dan 255 (putih).

Nah untuk karakter A (salah satu karakter pesan) mempunyai kode ASCI 65. Kalo diubah menjadi biner menjadi 1000001. Nah untuk setiap bit tersebut disisipkan pada bit paling kanan (LSB) pada tiap piksel citra.

Sehingga misalnya piksel citranya :

11100000 00011001 00101011 10110100 00001111 00110100 10101011 10101000

Menjadi :

11100001 00011000 00101010 10110100 00001110 00110100 10101010 10101001

 

Kalau diperhatikan perubahan nilai intensitas tiap piksel itu sangat kecil (berubah satu piksel) dan ini sulit dikenali mata manusia ketika melihat tampilan citra hasil penyisipan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah menyimpan jumlah data piksel yang dimodifikasi.

6. Metode Steganografi

4 jenis metode steganografi :

  • Least Significant Bit (LSB)

Metoda yang digunakan untuk menyembunyikan pesan pada media digital tersebut berbeda-beda. Contohnya, pada berkas image pesan dapat disembunyikan dengan menggunakan cara menyisipkannya pada bit rendah atau bit yang paling kanan (LSB) pada data pixel yang menyusun file tersebut. Pada berkas bitmap 24 bit, setiap pixel (titik) pada gambar tersebut terdiri dari susunan tiga warna merah, hijau dan biru (RGB) yang masing-masing disusun oleh  bilangan 8 bit (byte) dari 0 sampai 255 atau dengan format biner 00000000 sampai 11111111. Dengan demikian, pada setiap pixel berkas bitmap 24 bit kita dapat menyisipkan 3 bit data.

  • Algorithms and Transformation

Algoritma compression adalah metode steganografi dengan menyembunyikan data dalam fungsi matematika. Dua fungsi tersebut adalah Discrete Cosine Transformation (DCT) dan Wavelet Transformation. Fungsi DCT dan Wavelet yaitu mentransformasi data dari satu tempat (domain) ke tempat (domain) yang lain. Fungsi DCT yaitu mentransformasi data dari tempat spatial (spatial domain) ke tempat frekuensi (frequency domain).

  • Redundant Pattern Encoding

Redundant Pattern Encoding adalah menggambar pesan kecil pada kebanyakan gambar. Keuntungan dari metode ini adalah dapat bertahan dari cropping (kegagalan). Kerugiannya yaitu tidak dapat menggambar pesan yang lebih besar.

  • Spread Spectrum method

Spread Spectrum steganografi terpencar-pencar sebagai pesan yang diacak (encrypted) melalui gambar (tidak seperti dalam LSB). Untuk membaca suatu pesan, penerima memerlukan algoritma yaitu crypto-key dan stego-key. Metode ini juga masih mudah diserang yaitu penghancuran atau pengrusakan dari kompresi dan proses image (gambar).

STEGANOSISTEM

1. Pengertian Steganosystem

Steganosystem merupakan penyerangan-penyerangan yang dilakukan terhadap suatu sistem steganografi, sebuah perbedaan penting harus dibuat di antara penyerangan-penyerangan pasif di mana penyerang hanya dapat memotong data, dan penyerangan-penyerangan aktif di mana penyerang juga dapat memanipulasi data.

 

2. Proses Steganosystem

Ada 3 tahap yaitu :

Penerima pesan (recipient)

Pesan rahasia (emb)

Tempat penyimpanan (cover)

 

Proses nya :

Secara umum prosesnya menggunakan kunci sebagai sarana kepemilikan untuk dapat membuka pesan yang di sisipkan melalui encoder yang berisi algoritma penyisipan Steganografi ke dalam media .

 Bahwa sebuah system steganography umum dimana pada bagian pengirim pesan (sender) di lakukan proses embedding (fE) pesan yang hendak di kirim secara rahasia (emb) ke dalam tempat menyimpannya (cover) dengan menggunakan kunci tertentu (key) . sehingga di hasilkan data dengan pesan tersembunyi di dalam nya (stego) . Pada bagian penerima pesan (recipient) di lakukan proses extracting (fE-1) pada stego untuk memisahkan pesan rahasia (emb) dan data penyimpan (cover) dengan menggunakan kunci yang sama seperti pada proses embedding . jadi hanya orang orang yang mengetahui kunci ini saja yang dapat mengekstrak pesan rahasia tersebut .

 

3. Model Model steganosystem :

Stego-Only-Attack (Penyerangan hanya Stego). Penyerang telah menghalangi stego data dan dapat menganalisisnya.

Stego-Attack (Penyerangan Stego). Pengirim telah menggunakan cover yang sama berulangkali untuk data terselubung. Penyerang memiliki berkas stego yang berasal dari cover file yang sama. Dalam setiap berkas stego tersebut, sebuah pesan berbeda disembunyikan.

Cover-Stego-Attack (Penyerangan selubung Stego). Penyerang telah menghalangi berkas stego dan mengetahui cover file mana yang digunakan untuk menghasilkan berkas stego ini. Ini menyediakan sebuah keuntungan melalui penyerangan stego-only untuk si penyerang.

Manipulating the cover data (Memanipulasi data terselubung). Penyerang dapat memanipulasi data terselubung dan menghalangi hasil data stego. Ini dapat membuat tugas dalam menentukan apakah data stego berisikan sebuah pesan rahasia lebih mudah bagi si penyerang.

 

Sekian pembahasan singkat Steganografi dan Stegosistem dari saya, semoga dapat membantu teman - teman sekalian. Sampai jumpa dipostingan selanjutnya. 

Wasslamualaikum Warahmatullah..

 

Sumber :

https://id.gadget-info.com/difference-between-steganography

https://id.wikipedia.org/wiki/Steganografi

 

 

 

 

 

 

 

 


Senin, 19 Oktober 2020

MATERI PERKULIAHAN 6

  Perkuliahan 6 (20 Oktober 2020)

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

20201 - Ganjil 2020/2021

Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Telematika Energi

C31040319 Keamanan Sistem Komputer

Dosen : Desi Rose Hertina ,S.T., M.Kom.

Nama : Melliyani Rosanna Daulay

NIM : 201931088

Asal Daerah : Kec. Kotanopan, Kab. Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara 


Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuhh... 

Hallo teman-teman sekalian, semoga dalam kesempatan kali ini teman-teman dalam keadaan sehat ya. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Kriptografi. Ok langsung saja kita ke pembahasannya yaa..

 

1. Pengertian Kriptografi

Secara etimologi kata kriptografi (Cryptography) berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘kryptos’ yang artinya ‘yang tersembunyi’ dan ‘graphein’ yang artinya ‘tulisan’ (Prayudi, 2005). Awal mula kriptografi dipahami sebagai ilmu tentang menyembunyikan pesan (Sadikin, 2012), tetapi seiring perkembangan zaman hingga saat ini pengertian kriptografi berkembang menjadi ilmu tentang teknik matematis yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan keamanan berupa privasi dan otentikasi (Diffie, 1976).

Kriptografi adalah ilmu mengenai teknik enkripsi dimana “naskah asli” (plaintext) diacak menggunakan suatu kunci enkripsi menjadi “naskah acak yang sulit dibaca” (ciphertext) oleh seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi. Dekripsi dengan menggunakan kunci dekripsi bisa mendapatkan kembali data asli. Probabilitas mendapat kembali naskah asli oleh seseorang yang tidak mempunyai kunci dekripsi dalam waktu yang tidak terlalu lama adalah sangat kecil.

 

2. Sejarah Kriptografi

Sejarah penulisan rahasia tertua dapat ditemukan pada peradaban Mesir kuno, yakni tahun 3000 SM. Bangsa Mesir menggunakan ukiran rahasia yang disebut dengan hieroglyphics untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang yang berhak.

Hieroglyphics merupakan sistem penulisan pada mesir kuno. Adapun penulis pada masa ini bukan orang sembarangan. Penulis hanya orang yang memiliki kedudukan tinggi. Sampai saat ini belum ada yang benar benar bisa menterjemahkan dari hieroglyphics ini.

Kemudian cryptography tertua setelah hieroglyphics adalah sejak masa yunani kuno atau sekitar tahun 400 sebelum masehi. Adapun alat yang digunakan untuk membuat kriptografi atau pesan tersembunyi pada masa itu disebut dengan scytale.

Scytale berbentuk batangan silinder yang terdiri dari kombinasi 18 huruf. Scytale adalah sebuah pita panjang yang berbahan dari daun papyrus yang dibaca dengan cara digulungkan ke sebatang silinder. Adapun membuatnya dengan menggulungkan kertas papyrus tersebut kedalam kayu yang bulat kemudian penulis rahasia akan menuliskannya di atas gulungan tersebut. Setelah itu ia akan melepaskan gulungan kayu dari kertasnya.

Lalu pada masa kerajaan romawi tepatnya ketika masa kekuasaan julius caesar. cryptography  semakin sering digunakan bahkan sebagai protokol standar keamanan dalam penulisan surat pemerintahan. Yang kemudian saat ini berkembang menjadi algoritma caesar.

Penggunaan kriptografi berkembang sampai kepada abad modern. Yaitu sampai ketika perang dunia ke 1 dan dimulainya era komputer. Penggunaan kriptografi semakin meningkat lagi karena ketakutan akan pesan pesan perang yang jatuh ke tangan musuh. Di masa ini tentu penggunaan kriptografi menjadi lebih kompleks lagi.

Jika kita lihat dari aspek historis tentang kriptografi yang telah diceritakan di atas, perkembangan kriptografi sejak pertama kali digunakan sampai dengan sekarang. Keduanya memiliki kesamaan prinsip yang sangat besar, juga tak diragukan lagi bahwa keduanya memiliki kesamaan yaitu untuk keamanan. Yaitu mengamankan pesan yang dibuat agar tidak jatuh ke tangan yang tidak berhak. Sekalipun jatuh tidak dengan mudah untuk dibaca.

Namun,cryptography klasik jika dipahami dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa pada masanya kriptografi digunakan hanya ketika berhubungan dengan pesan rahasia. Berbeda dengan saat ini bahwa kriptografi  digunakan untuk menyakinkan kerahasiaan data, kerahasiaan komunikasi atau confidentiality, kemudian untuk meyakinkan integritas data atau integrity, autentikasi dari identitas pengirim atau penerima, tanda tangan digital, non repudiation, bukti interaktif dan komputasi keamanan, serta banyak lagi.

Peradaban Islam juga menemukan kriptografi karena penguasaannya terhadap matematika, statistik, dan linguistik. Bahkan teknik kriptanalisis dipaparkan untuk pertama kalinya pada abad 9 M oleh seorang ilmuwan bernama Abu Yusuf Ya’qub ibn ‘Ishaq as-Shabbah al Kindi atau dikenal dengan Al-Kindi yang menulis kitab tentang seni memecahkan kode. Kitabnya berjudul Risalah fi Istikhraj al-Mu’amma (Manuskrip untuk memecahkan pesan-pesan Kriptografi). Terinspirasi dari perulangan huruf dalam Al-Qur’an, Al-Kindi menemukan teknik analisis frekuensi, yakni teknik untuk memecahkan ciphertext berdasarkan frekuensi kemunculan karakter pada sebuah pesan (Wirdasari, 2008).

 

3. Tujuan Kriptografi

Setiap penggunaan sesuatu pasti ada tujuannya. Begitu pula dengan penggunaan kriptografi. Disini penulis akan membahas tujuan dari penggunaan kriptografi . Ada empat tujuan dari kriptografi ini, yang dimana tujuan ini untuk mengamankan aspek keamanan informasi yaitu:

#1.Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan adalah tujuan pertama dari penggunaan cryptography . Tentu sejak awal menggunakan kriptografi  agar rahasia yang ada pada data atau pesan yang dikirimkan agar terjaga rahasianya. Hanya pengirim pesan dan penerima pesan yang mengetahui isi data atau pesan tersebut. Semakin rahasia sebuah pesan sebaiknya semakin tinggi pula tingkat kesulitan dari enkripsi yang dilakukan.

#2.Integritas Data (Integrity)

Integritas data berhubungan dengan keaslian data atau pesan yang dikirimkan. Tujuan kriptografi adalah menjamin data atau pesan yang dikirimkan masih asli atau sama dengan yang dikirim olep pengirim pesan dengan yang diterima oleh penerima pesan. Bentuk santi atau kode kriptografi hanya diketahui oleh pengirim dan penerima pesan, maka hanya pengirim dan penerima pesan yang tahu apakah pesan data tersebut asli atau tidak. Jika sandi atau kode digunakan oleh pihak lain maka jaminan pesan tersebut asli bisa diragukan. Karena bentuk dari jaminan integritas ini adalah pesan yang dikirimkan bebas dari penyisipan, penghapusan, perubahan data ke dalam bentuk yang lain. Sehingga data yang diterima benar benar sama dengan yang dikrimkan.

#3.Autentikasi (Authentication)

Autentikasi merupakan salah satu dari aspek keamanan teknologi informasi yang sangat penting. Mengapa? Karena autentikasi adalah bentuk pengenalan bahwa pesan yang dikirim benar benar dari si pengirim pesan yang kita butuhkan pesannya. Karena bisa saja seseorang mengirim pesan yang bukan dari pengirim yang kita kehendaki. Dalam kriptografi autentikasi ini  berfungsi sebagai pengenal bahwa pengirim dan pesan yang dikirim merupakan benar benar yang diinginkan. Karena seseorang bisa menyamar untuk menjadi pengirim dan mengirimkan pesan yang salah. Adapun yang diautentikasi seperti siapa pengirimnya, pesan apa yang dikirim, panjang pesan, waktu pengiriman dan lain lain. Jika suatu pesan tidak sama maka bisa dipastikan bahwa pesan terebut tidak lolos dari uji autentikasi.

#4.Non Repudiasi (Non Repudiation)

Non repudiasi adalah salah satu aspek keamanan teknologi informasi yang penting. Dimana non repudiasi adalah bentuk bukti bahwa kita melakukan sesuatu yang tersimpan jejaknya dalam bentuk digital. Non repudiasi berarti tidak ada penyangkalan. Yaitu tidak ada penyangkalan terhadap apa yang telah dilakukan. Karena sudah ada bukti yang kuat. Maka aspek ini selain sangat bermanfaat tapi juga sangat berbahaya karena jika ada seseorang yang ingin menjebak kita maka kita bisa menjadi korban dari keamanan teknologi informasi.

#5.Pertukaran Kunci (Key Exchange)

Key exchange merupakan bentuk pertukaran yang memungkinkan seseorang bisa menukarkan atau memberikan data secara aman tanpa diketahui oleh pihak ketiga. Seseorang yang memiliki kunci bisa menukar dan memiliki data atau pesan yang ada.

 

4. Kriptografi Proses

Perbedaan Enkripsi dan Deskripsi :

Grafik perbandingan

Dasar untuk perbandingan

Enkripsi

Dekripsi

Dasar

Konversi pesan yang dapat dimengerti manusia menjadi bentuk yang tidak dapat dipahami dan tidak jelas yang tidak dapat ditafsirkan.

Konversi dari pesan yang tidak dapat dipahami menjadi bentuk yang dapat dipahami yang dapat dengan mudah dipahami oleh manusia.

Proses berlangsung di

Akhir pengirim

Akhir penerima

Fungsi

Konversi plaintext menjadi ciphertext.

Konversi ciphertext menjadi plaintext.

Definisi Enkripsi

Enkripsi adalah proses di mana pengirim mengubah informasi asli ke bentuk lain dan mengirimkan pesan yang tidak dapat dipahami keluar melalui jaringan. Pengirim memerlukan algoritma enkripsi dan kunci untuk mengubah plaintext (pesan asli) menjadi ciphertext (pesan terenkripsi), juga dikenal sebagai penyandian.

Plaintext adalah data yang perlu dilindungi selama transmisi. Ciphertext adalah teks acak yang dihasilkan sebagai hasil dari algoritma enkripsi yang digunakan kunci spesifik. Ciphertext tidak dilindungi. Mengalir di saluran transmisi. Algoritme enkripsi adalah algoritma kriptografi yang memasukkan teks biasa dan kunci enkripsi dan menghasilkan ciphertext.

Dalam metode enkripsi konvensional, kunci enkripsi dan dekripsi sama dan rahasia. Metode konvensional secara luas dibagi menjadi dua kelas: Enkripsi level karakter dan Enkripsi level bit.

  • Enkripsi Tingkat Karakter - Dalam metode ini, enkripsi dilakukan pada tingkat karakter. Ada dua strategi umum untuk enkripsi level karakter yaitu substitusi dan Transposisi.
  • Enkripsi Bit-level - Dalam teknik ini, data pertama (seperti teks, grafik, audio, video, dll.) Dibagi menjadi blok-blok bit, kemudian dimodifikasi oleh pengodean / dekode, permutasi, substitusi, OR eksklusif, rotasi, dan sebagainya di.

Definisi Dekripsi

Dekripsi membalikkan proses enkripsi untuk mengubah pesan kembali ke bentuk aslinya. Penerima menggunakan algoritma dekripsi dan kunci untuk mengubah ciphertext kembali ke plaintext asli, juga dikenal sebagai penguraian.

Suatu proses matematika yang digunakan untuk dekripsi yang menghasilkan plaintext asli sebagai hasil dari setiap ciphertext dan kunci dekripsi yang dikenal dikenal sebagai algoritma Dekripsi. Proses ini adalah proses kebalikan dari algoritma enkripsi.

Kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi bisa serupa dan berbeda tergantung pada jenis cryptosystems yang digunakan (yaitu, enkripsi kunci Symmetric dan enkripsi kunci Asymmetric ).

Perbedaan Kunci Enkripsi dan Dekripsi

1.   Algoritme enkripsi menggunakan pesan (plaintext) dan kunci pada saat proses enkripsi. Di sisi lain, dalam proses dekripsi, algoritma dekripsi mengubah bentuk pesan yang diacak (yaitu, ciphertext) dengan bantuan kunci.

2.   Enkripsi terjadi di ujung pengirim sedangkan dekripsi terjadi di ujung penerima.

3.   Fungsi utama Enkripsi adalah untuk mengkonversi plaintext dalam ciphertext. Sebaliknya, dekripsi mengubah ciphertext menjadi plaintext.

 

5. Kunci pada Algoritma Kiptografi

Algoritma Kriptografi dibagi menjadi 2  :

Block Cipher

Block-cipher adalah skema algoritma sandi yang akan membagi-bagi teks terang yang akan dikirimkan dengan ukuran tertentu (disebut blok) dengan panjang t, dan setiap blok dienkripsi dengan menggunakan kunci yang sama. Pada umumnya, block-cipher memproses teks terang dengan blok yang relatif panjang lebih dari 64 bit ,  untuk mempersulit penggunaan pola-pola serangan yang ada untuk membongkar kunci. Untuk menambah kehandalan model algoritma sandi ini, dikembangkan pula beberapa tipe proses enkripsi, yaitu :

·         ECB, Electronic Code Book

·         CBC, Cipher Block Chaining

·         OFB, Output Feed Back

·         CFB, Cipher Feed Back

 

 

Stream-Cipher

Stream-cipher adalah algoritma sandi yang mengenkripsi data persatuan data, seperti bit, byte, nible atau per lima bit(saat data yang di enkripsi berupa data Boudout). Setiap mengenkripsi satu satuan data di gunakan kunci yang merupakan hasil pembangkitan dari kunci sebelum.

Dalam kriptografi, Stream cipher dan Block cipher adalah dua algoritma enkripsi / dekripsi yang termasuk dalam keluarga cipher kunci simetris. Biasanya cipher mengambil teks biasa sebagai input dan menghasilkan ciphertext sebagai output. Blok cipher mengenkripsi blok bit dengan panjang tetap menggunakan transformasi yang tidak bervariasi. Cipher stream mengenkripsi aliran bit dengan panjang yang bervariasi dan menggunakan transformasi yang berbeda pada setiap bit.

Apa perbedaan antara Stream Cipher dan Block Cipher?

Meskipun baik stream cipher dan cipher blok milik keluarga cipher enkripsi simetris, ada beberapa perbedaan utama. Blok cipher mengenkripsi blok bit panjang tetap, sementara cipher aliran menggabungkan bit teks biasa dengan pseudorandom bit stream cipher menggunakan operasi XOR. Meskipun cipher blok menggunakan transformasi yang sama, cipher stream menggunakan berbagai transformasi berdasarkan kondisi engine.

Streaming cipher biasanya mengeksekusi lebih cepat dari cipher blok. Dalam hal kompleksitas perangkat keras, stream cipher relatif kurang kompleks. Stream cipher adalah pilihan tipikal daripada cipher blok ketika teks biasa tersedia dalam jumlah yang bervariasi (misalnya koneksi wifi yang aman), karena cipher blok tidak dapat beroperasi secara langsung pada blok yang lebih pendek dari ukuran blok. Namun terkadang, perbedaan antara stream cipher dan cipher blok tidak terlalu jelas. Alasannya adalah bahwa, ketika menggunakan mode operasi tertentu, cipher blok dapat digunakan untuk bertindak sebagai stream cipher dengan memungkinkannya untuk mengenkripsi unit data terkecil yang tersedia.

 

6. Algoritma Kriptografi Hibrid

Sistem Hibrid (Hybrid systems)
Sistem ini mengggabungkan chiper simetrik dan asimetrik. Proses ini dimulai dengan negosiasi menggunakan chiper asimetrik dimana kedua belah pihak setuju dengan private key/session key yang akan dipakai. Kemudian session key digunakan dengan teknik chiper simetrik untuk mengenkripsi conversation ataupun tukar-menukar data selanjutnya. Suatu session key hanya dipakai sekali sesi. Untuk sesi selanjutnya session key harus dibuat kembali. 

Pendistribusian Key
Dalam pendistribusian suatu key dapat dilakukan dengan bermacam cara misalnya download, diberikan secara langsung dsb. Untuk mencegah pemalsuan key oleh pihak ketiga maka diperlukan adanya certificate.

Protokol pernyetujuan key
Atau disebut juga protokol pertukaran key adalah suatu sistem dimana dua pihak bernegosiasi untuk menentukan secret value. Contohnya adalah SSL (secure socket layer).

 

7. Proses Algoritma Hybrid

 Kriptografi Hibrid

Metode hibrida terdiri atas enkripsi simetris dengan satu kunci (Session Key) dan enkripsi asimetris dengan sepasang kunci (Public/Private Key).

Langkah 1 : Pengirim mengenkripsi teks dengan Session Key.

Langkah 2 : Mengenkripsi Session Key dengan Public Key.

Langkah 3 : Penerima men-decrypt Session Key dengan Private Key.

 Langkah 4 : Men-decrypt teks dengan Session Key.


8. Teknik Dasar Kiptografi

1. Subtitusi

          Pada subtitusi, kita akan mengganti sebuah karakter dengan karakter lainnya, biasanya pengubahan karakter ini ditentukan oleh pembuat pesan yang tentunya harus dimengerti oleh penerima pesan.

2. Bloking

         Pada bloking, pengguna akan membuat sebuah blok yang akan membagi plaintext ke dalam beberapa blok yang sudah dibuat oleh pengguna yang hanya dapat dimengerti oleh penerima pesan.

3. Permutasi

        Pada permutasi, pembuat pesan akan merotasikan/memutarkan karakter dalam sebuah kalimat yang telah dibuat sesuai dengan aturan. Aturan ini hanya dapat dimengerti oleh pembuat dan penerima pesan.

4. Ekspansi

        Pada ekspansi, pembuat pesan akan membuat sebuah pesan yang akan diperpanjang. Biasanya, huruf konsonan atau bilangan ganjil akan ditambahkan "-an" pada bagian belakang dan huruf paling depan pada kata itu pun dijadikan didepan "-an" tadi. Dan pada huruf vokal atau bilangan genap, bagian paling belakang akan ditambahkan "-i".

5. Pemampatan.

       Pada pemampatan, sebuah pesan akan dibagi sesuai dengan aturan pembuat pesan. Dimana setiap beberapa huruf/karakter biasanya akan diberikan sebuah batasan. Pada batasan tersebut nantinya ada karakter yang dihalangkan. Setelah dihilangkan pesan akan dimampatkan. Setelah pesan dimampatkan, pesan akan digabungkan antara pesan yang akan dimampatkan dan pesan yang hilang tadi. Biasanya pesan tersebut dihubungkan dengan tanda "&" atau "*" sebagai pembeda/kode antara pesan yang dihilangkan dan pesan yang dimampatkan.


Sekian pembahasan singkat Kiptografi dari saya, semoga dapat membantu teman - teman sekalian. Sampai jumpa dipostingan selanjutnya. 

Wasslamualaikum Warahmatullah..


Sumber:

https://astlabmatematika.wordpress.com/2018/03/17/apa-itu-kriptografi/ 

https://id.gadget-info.com/difference-between-encryption

http://andima8.blogspot.com/2017/03/teknik-dasar-kriptografi.html


 

 

MATERI PERKULIAHAN 13

    Perkuliahan 13 ( 24 -  27 November 2020 ) INSTITUT TEKNOLOGI PLN 20201 - Ganjil 2020/2021 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Telematika...